RENUNGAN BERKAITAN DENGAN SAAT TEDUH DAN ADORASI 15 JAM

MARI KITA SEDARI DAN SYUKURI KEHADIRAN TUHAN

MELALUI SAAT TEDUH DAN ADORASI MENDAMPINGI KITA UMAT-NYA

 

Rev Fathers, Diakon, para Religius Brothers dan Sisters, Kom. Betania dan Saudara-Saudari yang saya kasihi dalam Kristus.

Pada 15 Ogos 2015 ini Adorasi 15 jam di RRKKT genap Ulang Tahunnya yang ke-lapan tahun. Syukur kepada Tuhan kerana penyembahan terhadap Sakramen Mahakudus 15 jam dapat kita jalankan selama ini. Syukur atas dorongan Roh Kudus pelayanan mulia ini dapat kita teruskan kerana komitmen Komuniti Betania serta saudara-saudari para pendoa di hadapan Sakramen Mahakudus.

Umat Allah Berjalan dalam Yesus Kristus

Selaku Umat Allah Keuskupan Keningau kita mahu mengamalkan konsep pastoral “berjalan bersama berpusat kepada Kristus” agar dibangun menjadi komuniti Umat Allah yang komited dan efektif melayani kerajaan-Nya.

Cita-cita luhur ini mendorong kita mencari dan mengambil langkah-langkah yang boleh membanti kita Umat merealisasikannya. Oleh sejak itu Keuskupan Keningau ditubuhkan kita telah menetapkan supaya di setiap Paroki dan Mission akan diadakan Saat Teuh sekali seminggu. Lalu pada tahun 2000 kita telah menetapkan supaya sekali sebulan kita akan mengadakan Adorasi 12 jam di setiap Paroki dan Mission. Sehingga masa ini amalan rohani ini tetap kita jalankan setiap minggu dan setiap bulan di seluruh Keuskupan. Kita menjadikan Saat Teduh dan Adorasi suatu kegiatan rohani kerana Ekaristi adalah Sumber dan Puncak kehidupan kita Umat (Kon. Liturgi, 10).

Saat Teduh dan Adorasi Membantu kita membangun Relasi yang Akrab dengan Yesus

Saat Teduh dan Adorasi adalah tempat dan masa kita mengungkapkan kesatuan dan kesetiaan kita kepada Yesus sumber, alasan dan tujuan hidup kita. Iman Kristiani adalah bersifat relasi dan kesatuan cinta kasih dengan peribadi Yesus. Sebenarnya Yesus sendiri telah mencipta dan menetapkan Ekaristi-Nya kepada kita (Yoh 13:1). Saat Teduh dan Adorasi adalah lanjutan kehadiran Yesus yang menguduskan dari perayaan Ekaristi. Cita-cita kita Umat Allah mahu dibangun dan dibentuk menjadi komuniti Umat Allah yang komited dan efektif melayani kerajaan-Nya hanya akan tercapai jika kesatuan kita dengan peribadi Yesus adalah menjadi keutamaan kita setiap hari. Yesus sendiri ada berpesan bahawa orang yang beriman teguh, sanggup menghadapi dan mengatasi apapun cabaran iman, adalah orang yang berbudaya datang kepada-Nya, mendengar kata-kata-Nya serta melakukan kata-kata-Nya (Luk 6:47-49).

Pesan Tuhan memberi kita kesedaran dan petunjuk perlunya kita berjalan dalam iman berbudaya menyembah-Nya, membentuk iman dan bertanggungjawab sosial.

Dengan mengutamakan hidup kristiani yang berlandaskan datang kepada Tuhan (menyembah Dia), mendengar kata-kata-Nya (membentuk iman) dan melakukan kata-kata-Nya (bertanggungjawab sosial) maka kita akan dapat menjalin kesatuan cinta kasih dengan Yesus. Setiap kita yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan melalui Sakramen Pembaptisan perlu “tetap bersatu dengan Dia” (Kol 2:6-7).

Saat Teduh dan Adorasi membantu kita datang kepada Yesus Sumber Kesatuan, Kesetiaan dan Cinta Kasih

Kesatuan dengan peribadi Yesus dapat kita jalinkan dengan mengambil sikap tiap hari mahu mengambil masa menghubungi Dia melalui Doa, Firman-Nya, Sakramen-Sakramen dan hidup berkomuniti. Saat Teduh dan Adorasi adalah satu kegiatan rohani yang sangat baik yang disediakan bagi kita untuk mendekati, mentaati dan membangun relasi cinta kasih dengan Yesus. Sakramen Mahakudus yang didedahkan untuk disembah adalah sungguh tanda dan saluran kehadiran peribadi Yesus yang dilanjutkan dari perayaan Ekaristi. Sakramen Mahakudus adalah ungkapan cinta kasih dan kehadiran Yesus kepada kita (Mat 28:20). Sakramen Mahakudus juga adalah ungkapan Yesus mahu memberi hidup-Nya kepada kita (Yoh 6:35). Tetapi juga Sakramen Mahakudus adalah ungkapan kesetiaan Yesus menunggu kedatangan kita kepada-Nya (Mat 26:40). Dalam apapun keadaan kita, Dia tidak akan menolak kita. Pendek kata Sakramen Mahakudus adalah ungkapan kerahiman Ilahi Yesus (Yoh 6:37).

Saat Teduh dan Adorasi adalah cara kita memberi respon kepada persahabatan Yesus dengan kita (Yoh 15:15)

Iman Kristiani sejati adalah berasaskan relasi yang akrab dengan peribadi Yesus. Namun semua ini tidak akan kita sedari dan syukuri jika pemahaman kita terhadap iman kristiani belum mencapai tahap relasi dan pengenalan kita terhadap peribadi Yesus. Tema-tema Pastoral yang kita gunakan selama ini, termasuk yang ada sekarang “Keluarga berpusat kepada Kristus, berbudaya menyembah TUhan, memantapkan iman dan bertanggungjawab sosial” tidak akan membawa apa-apa kesan kepada diri kita dan keluarga jika peribadi Yesus belum nyata dalam hidup kita sehari-hati.

Oleh sebab itulah umat digalak untuk menjalin relasi peribadi yang akrab dengan Yesus melalui Saat Teduh dan Adorasi. Hanya relasi yang betul dengan peribadi Yesus mampu mengubah pandangan dan memampukan kita memperjuangkan pandangan dan rencana Tuha melalui Gereja-Nya.

Diubah oleh Kristus dan Gereja-Nya supaya kita mampu membawa perubahan

Membangun relasi yang akrab dan betul dengan Yesus memerlukan masa dan pilihan secara konsisten untuk mahu datang, mendengar dan melakukan kehendak-Nya. Hidup kita manusia zaman sekarang banyak dikuasai oleh kesibukan. Namun jika relasi kita dengan Yesus adalah keutamaan bagi kita, makan dalam kesibukan pun kita dapat mengambil masa untuk datang kepada-Nya. Kita manusia memerlukan masa hening supaya dapat mengatur dengan baik perjalanan hidup dan tanggungjawab kita. Yesus sendiri menjemput kita supaya datang kepada-Nya (Mat 11:28). Dunia masa kini mengalami banyak kebingungan, pengaruh kebendaan, sekularisme (duniawi) dan relativisme membuat kita kehilangan fokus dan intergriti. Hanya dengan hidup “bersatu dengan Yesus, berakar-umbi dalam Dia dan dibina di atas Dia” hidup kita akan diterangi oleh cahaya Kristus (Kol 2:6-7; Yoh 8:12). Oleh itu marilah kita belajar mengambil masa datang kepada Yesus melalui Saat Teduh dan Adorasi.

Harapan kita bersama agar kita para Paderi, Religius dan Awam di setiap Paroki dan Mission akan terus didalam membangun relasi cinta kasih dengan Yesus melalui Saat Teduh dan Adorasi 12 jam. Dengan sikap mahu datang kepada Yesus, mendengar firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya hidup kita akan diubah menjadi lebih menyerupai Yesus. Selaku seorang Paderi, Religius dan Awam yang memimpin dan melayani Umat yang dipercayakan kepada kita, kita pasti akan lebih mengenali Dia, terlibat dalam semua Perancangan Pastoral Keuskupan dan fokus kepada Yesus, bukan lagi kepada hobi peribadi kerana kita sudah diangkat memimpin dan melayani umat. Kepimpinan dan pelayanan kita sudah tentu akan menyerupai kepimpinan dan pelayanan Gembala Baik (Yoh 10:11-15).

Sama-samalah kita mengambil masa dengan konsisten untuk membangun relasi yang betul dengan Yesus agar terjalin pengenalan yang akrab dengan-Nya, agar peribadi kita, keluarga kita dan komuniti diubah hidup sentiasa berpusat kepada Kristus,mengenali, mengasihi dan bersaksi bagi Dia.

 Pentahbisan menjadi Paderi

Sempena dengan Pesta Santa Perawan Maria diangkat ke syurga dan UT Ke-8 Adorasi 15 jam di RRKKT, sukacita saya mengumumkan bahawa Diakon Harry Dorrisoh akan ditahbiskan menjadi Paderi pada 10 Oktober 2015 di KSFX, sedangkan Diakon Hilanus Simon akan ditahbis menjadi Paderi pada 17 Oktober 2015 di Gereja St Valentine Beaufort. Kita doakan agar mereka rela menyerahkan diri mereka dengan sepenuhnya dipakai oleh Tuhan.

Bonda Maria mendampingi kita berjalan bersama dalam Yesus Kristus menuju Jubli Perak (2017-2018).

+ Bishop Datuk Cornelius Piong

Sharing is caring!