Pesta Santo Nino kali ke-9 bagi Paroki Keningau

Artikel oleh : Caroline Liew

Yang Mulia Bapa Uskup Cornelius Piong menjadi selebran bagi Misa Kudus Pesta St.Nino

KENINGAU– Komuniti Pastoral Filipina Katedral St.Francis Xavier menyambut Pesta Santo Nino kali ke 9 pada 15 Januari lalu bertempat di Dataran Keuskupan Keningau.

Bapa Uskup Cornelius Piong dalam homili menyatakan, “Pesta Sto. Nino ini mengingatkan kita untuk mengikuti teladan Yesus Kristus sendiri yang merendahkan dirinya menjadi seorang manusia dan seorang kanak-kanak. Kita juga perlu merendahkan diri seperti seorang kanak-kanak untuk memasuki kerajaan Allah.”

Walaupun kita merayakan zaman kanak-kanak St.Nino tetapi dia telah membesar dan menjadi dewasa, Iman kita juga harus menjadi semakin matang dan bukan hanya kekal sebagi iman keanak-anakkan  dalam menjadi saksi Kristus,” tegas Prelatus itu.

Untuk sambutan Pesta Sto. Nino yang sudah mencapai kali yang ke-9 ini, Bapa Uskup Cornelius Piong mengucapkan selamat merayakan Pesta St. Nino dan membawa umat terutamanya Komuniti Pastoral Filipino untuk terus merayakannya setiap tahun sebagai perayaan kebudayaan dan keagaamaan yang penting bagi masyarat Filipino agar ianya dapat terus mengingatkan komuniti minoriti Filipino untuk datang dan berkumpul bersama sebagai pengikut Kristus dalam memperolehi sumber kekuatan dan kesatuan dan seterusnya mampu menjadi saksi-saksi kerajaan Allah dimana pun kita pergi.

Pengerusi penganjur Pesta Sto Nino tahun 2023 Mdm.Evelyn Semolava mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup Cornelius yang memimpin Misa Kudus Pesta Sto Nino dan kepada semua yang yang terlibat dalam menjayakan pesta St.Nino.

Mdm.Evelyn berkata, “Sebagai Santo Penaung Masyarakat Filipino,Pesta Sto Nino sudah menjadi bahagian istimewa dalam setiap individu dan keluarga kami dan kami berhasrat untuk terus memperkenalkan Bayi Suci Yesus kepada lebih ramai orang serta terus teguh dalam devosi kepada Bayi Suci Yesus yang menjadi sumber kekuatan terutama dalam keadaan yang penuh ketidakpastian pada masa sekarang.”

“Semoga Sto Nino terus memberkati, melindungi dan memimpin kita sebagai sebagai satu keluarga dan komuniti di Keuskupan Keningau.” Kata Mdm.Evelyn mengakhiri ucapannya.

Perayaan Sto Nino  atau Bayi Suci Yesus merupakan tradisi iman Katolik yang berasal dari negara Filipina yang merupakan perayaan penting sejak bermulanya sejarah Khabar Gembira di mana Ferdinand Magellan memberikan statue Sto Nino kepada Rajah Humabon yang memeluk agama Kristian. Pada masa kini Pesta Sto.Nino dirayakan secara besar-besaran pada minggu ke dua bulan Januari.

Sharing is caring!