HARI MINGGU ADVEN KE 2
Bc.1 Yes. 40:1-5.9-11 Bc.2. 2Pet. 3:8-14 Bc.3. Mrk. 1:1-8
“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Mrk 1:4). Demikianlah seruan Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan kedatangan sang Mesias, Juruselamat manusia. Seruan itu juga ditujukan kepada kita pada masa sekarang, terutama pada masa Adven ini. Seruan itu adalah seruan untuk mempersiapkan diri untuk menerima Dia yang mahu datang dan masuk dalam hidup kita. Oleh kerana itu, marilah kita sambut seruan Yohanes Pembaptis tersebut dengan semangat pertobatan agar kita pun layak menerima-Nya dan memperoleh pengampunan dosa.
Menyambut kedatangan Kristus dengan semangat Pertobatan.
Minggu ini adalah Minggu Adven II. Lilin Adven yang berwarna unggu menandakan cintakasih. Cintakasih kerana janji Mesias (Juruselamat) akan tergenapi. Kita bersukacita kerana setelah sekian lama menantikan kedatangan Mesias, akhirnya anak menjadi nyata. Kegenapan janji Allah ini memberi sekacita kerana akan menyelamatkan manusia dan menghapus segala dosa bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Penghapusan atas segala dosa akan menyelamatkan manusia dari kuasa maut. Sukacita itu akan menjadi penuh kita miliki jika kita mempersiapkan diri menerima dan mengimani Sang Mesias. Kerana itu Yohanes Pembaptis diutus mendahului Mesias untuk mempersiapkan umat dengan pertobatan dan memberi diri dibaptis. (Mrk 1:4).
Pelayanan Yohanes Pembaptis telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama oleh nabi Maleakhi dan nabi Yesaya (Mal 3:1; Yes 40:3). Setelah sekian lama Tuhan tidak berbicara kepada umat-Nya, tampillah Yohanes Pembaptis sebagai utusan yang memberitakan kedatangan Tuhan. Pelayanan Yohanes Pembaptis menegaskan kembali Janji Allah mengenai kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan umat-Nya.
Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus Kristus, Mesias. Di dalam perjanjian lama, jika raja ingin datang ke suatu tempat, seorang utusan akan mendahului kedatangan raja tersebut. Utusan tersebut akan membawa pesan tentang kedatangan raja. Bukan itu sahaja, utusan itu juga bertugas untuk memastikan jalan yang akan dilalui aman dan selamat untuk dilalui. Selain itu, utusan tersebut juga akan mempersiapkan rakyat untuk menyambut kedatangan raja. Demikian juga dengan Yohanes Pembaptis. Dia diutus untuk mendahului kedatangan Mesias, untuk mengabarkan kedatangan-Nya, untuk menyiapkan jalan bagi-Nya, dan untuk menyiapkan umat-Nya. Maka dari itu, pelayanan Yohanes Pembaptis ini adalah sangat penting bagi kita.
Kotbah yang disampaikan Yohanes Pembaptis sangat penting kerana seperti traktor yang mempersiapkan jalan yang akan dilalui untuk sampai di suatu tempat destinasi dengan aman dan selamat. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan, tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran (bdk. Yes 40:4). Seruan Yohanes Pembaptis itu adalah gambaran pertobatan yang harus dilakukan oleh umat untuk menyiapkan diri menyambut kedatangan Mesias. Kesombongan dalam hati harus diruntuhkan, lembah kekelaman harus ditimbun dengan sukacita, dan hati yang bengkok diluruskan. Hal itu harus dilakukan oleh umat sebagai persiapan dan juga untuk memperoleh pengampunan dosa yang disimbolkan dengan pertobatan dan pembaptisan.
Namun Yohanes Pembaptis juga menyedari bahawa yang dilakukannya itu tidak cukup. Pembaptisan di sungai Yordan yang dilakukannya tidak cukup kerana itu hanya merupakan persiapan untuk menerima Baptisan yang lebih mulia iaitu Baptisan dengan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus ini tidak dapat diberikan oleh Yohanes Pembaptis. Oleh kerana itu, Yohanes Pembaptis tidak hanya menyerukan pertobatan tetapi dia juga mengajarkan keutamaan Kristus. Dia menempatkan Kristus sebagai yang utama dan merendahkan diri di hadapan Kristus sehingga membuka tali kasut-Nya pun ia tidak layak (Mrk 1:7). Dalam konteks ini Yohanes Pembaptis berkotbah tentang kebesaran kuasa Kristus sehingga menjadi murid atau hamba pun ia merasa tidak layak. Dalam hal ini, Yohanes Pembaptis hanya menyiapkan hati untuk menerima Kristus tetapi yang berkuasa untuk mengubah hati adalah Kristus. Inilah yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis kepada kita, terutama sekali selama masa Adven ini agar kita menempatkan Kristus sebagai yang utama dalam hidup kita. Dialah yang paling utama dalam hidup kita, Dialah yang harus kita tinggikan dalam setiap usaha persiapan menantikan kedatangan-Nya. Jangan ada keangkuhan/kesombongan dalam diri tetapi rendahkanlah diri di hadapan-Nya, jangan ada kekelaman tetapi berharaplah dan bersukacitalah, jangan ada liku-liku jalan kehidupan tetapi ikutilah jalan lurus iaitu menurut Kehendak-Nya.
Bagaimana keadaan hidup kita sekarang? Sudah kita siap? Ingatlah Kristus akan datang, apakah persiapan kita sudah cukup?. Masihkah ada gunung dan bukit dalam hati yang harus diratakan? Masihkah ada lembah yang harus ditutup? Masihkah ada liku-liku yang harus diluruskan? Marilah kita menyahut seruan Yohanes Pembaptis dengan semangat pertobatan, menyingkirkan segala timbunan dosa dalam diri, menutup segala kekhuatiran serta sisi gelap dalam diri, dan meluruskan segala kepincangan hidup. Mintalah bantuan dari Tuhan agar kita dapat melakukannya agar Yesus Kristus dapat dengan mudah datang dan masuk dalam hidup kita.
Cadangan Soalan untuk Refleksi peribadi dan perkongsian Komuniti Kristian Dasar (KKD)
Menjadi pengikut Yesus Kristus bererti siap melakukan pembaharuan hidup dengan semangat pertobatan yang tidak pernah berhenti selama masih hidup. Terutama sekali pada masa Adven ini, dipanggil untuk memperbaharui diri agar layak menerima kedatangan-Nya.
- Renungkanlah kehidupan anda saat ini, apakah masih ada gunung dan bukit dosa? Apakah masih ada lembah-lembah yang belum ditimbus? Apakah masih ada liku-liku kehidupan?
Seledikilah seluruh sudut kehidupan anda, temukan segala noda dosa, temukan lembah-lembah kegelapan, dan temukan liku-liku hidup anda. Sedari semua itu, sesali semua itu, dengan rendah hati akui itu di hadapan Allah dan sesama. Kemudian datanglah kepada paderi untuk mendapatkan Sakramen Pengakuan.
Ya Tuhan, kami telah Engkau kenyangkan dengan makanan roahni.
Semoga dengan mengambil bagian dalam misteri kudus ini kami dibantu
agar dengan bijaksana menimbang hal-hal duniawi dan dengan tekun
mengusahakan hal-hal syurgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.