MENIRU YESUS

HARI MINGGU BIASA KE – 22 ( A )

Bc.1. Yer 20:7-9          Bc.2. Rom 12:1-2        Bc.3. Mat 16:21-27

Setiap perutusan, apapun bentuknya, pasti memiliki risiko dan akibat.  Atas segala risiko dan akibat tersebut, seseorang harus membuat pilihan: berhenti atau teruskan.  Hanya orang yang terpilihlah yang akan tetap setia menjalankan perutusan itu.

MENIRU YESUS

Hidup di dalam dunia hiburan di satu sisi menyenangkan tetapi di sisi lain memudaratkan kehidupan sendiri. Dalam dunia hiburan yang sangat dipengaruhi oleh ideologi hedonisme tidak banyak yang meniru gaya hidup para artis atau tokoh popular. Baru-baru ini di dunia maya telah digemparkan bahawa seorang nekad menjalani puluhan bedah pelastik hanya gara-gara ingin kelihatan seperti alien.Sikap meniru dewasa ini sangat memprihatinkan.Dalam dunia pendidikan juga banyak yang meniru.Memang dapat menyenangkan tetapi hanya sesaat.Pertanyaan yang sesuai bagi mereka yang suka meniru adalah, apakah mereka sama-sekali tidak memikirkan dempak negatifnya?Dan mengapa mereka bertungkus lumus meniru hal yang hanya bersifat semua dan tidak mengutungkan?

Para murid Yesus pun seolah-olah dicabar untuk meniru tetapi bukan meniru yang dipikirkan manusia tetapi meniru Yesus. Para murid juga tidak lari dari pemikiran yang bersifat memihak pada diri sendiri. Ketika Petrus tidak dapat menerima apa yang akan terjadi pada Yesus, Dia menegur Petrus dengan keras (Matius 16:23) karena responsnya yang menolak bahwa Mesias harus menderita bahkan mati sebelum bangkit di hari ketiga (Matius 16:21-22).

Petrus tidak dapat menerima kerana pikirannya tentang Mesias sangat manusiawi, ia memiliki skenario tersendiri tentang juruselamat. Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan bangsanya dari penjajahan Romawi. Impian mesianik ini adalah impian seluruh orang Yahudi pada saat itu. Namun, apa yang dipikirkan Petrus tidak sama dengan apa yang dipikiran Allah melainkan pikiran Iblis yang dapat mengacaukan misi Yesus.

Yesus menegaskan kepada para murid  betapa pentingnya mereka mengikut Dia. Mengikut Yesus bererti hidup menyangkal diri dan memikul salib (Matius 16:24). Menyangkal diri dan memikul salib sama dengan bersedia kehilangan nyawa karena Yesus. Sebaliknya mempertahankan nyawa sendiri sampai menyangkal Yesus berarti menolak mengikut Yesus. Yesus memberikan perbandingan, apa erti mempertahankan nyawa dengan harta, tetapi justru kehilangan nyawa, kerana tidak ada harta manapun di dunia yang dapat menjamin nyawa manusia. Tetapi justeru, jika kehilagan nyawa kerana Yesus, akan mendapatkannya. Kalau bersedia mengikut Yesus walaupun risikonya akan dibunuh, nyawanya akan diselamatkan oleh Yesus. Hidup selama-lamanya di bumi bukan menjadi tujuan utama hidup seorang pengikut-Nya. Pengikut Yesus bukan mencari kemuliaaan dunia melainkan kemuliaan surgawi yang akan Yesus berikan sebagai upah bagi pengikut yang setia, saat Yesus datang dalam kemuliaan Bapa.

Menjadi murid Yesus harus siap menerima cabaran iaitu godaan untuk menghalalkan segala cara dalam berbagai segi kehidupan, termasuklah gaya meiru kepada idola duniawi yang berlebihan dan tidak member jaminan apa-apa.  Orang Kristen yang lebih senang mengikuti dan meniru gaya dunia akan kehilangan makna hidup sebagai pengikut Kristus.

Kita yang mengaku Yesus adalah Mesias harus mewujudkannya dalam ketaatan menyangkal diri, mengikuti Dia dan memangul salib kehidupan.Harus berani menyangkal untuk tidak berkomunikasi dan bersahabat dengan siapa dan apapun yang bertujuan semata-mata hedonism (hiburan semata-mata).Apapun situasi, sebagai pengikut Yesus harus selalu meniru-Nya, tetap menyuarakan kebenaran bahkan ketika menghadapi orang yang paling berkuasapun, atau ketika mengahadapi masa-masa yang paling sulit dalam hidup.Perlu ditanam dalam hati bahawa salib mengikuti Yesus adalah melawan cara-cara dunia yang corrupt.

Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai pegikut Yesus? Menyangkal diri dan mengikuti Yesus ertinya meninggalkan segala keegoan, ambisi, kenikmatan hidup, dan kebiasaan lama yang tidak berkenan kepada Allah.Sebaliknya, memiliki hidup yang mengutamakan Allah dan kebenaran-Nya dalam segala aspek kehidupan.Memikul salib dengan penuh pergorbanan dan siap menghadapi penderitaan kerana Injil. Supaya dapat menerima dan menikmatinya kembali ketika Yesus datang kedua kali, kerana segala jerih paya dan pengorbanan kita tidak akan sia-sia. Tetapi sebaliknya, hukuman akan menimpa kita jika menyangkal iman kepada-Nya dan berbalik mengikuti dunia.

Kehidupan sejati Kristiani adalah meniru Yesus.Berani kehilangan nyawa karena kebenaran dan demi upah kemuliaan surga yang Yesus janjikan.Maka sebagai murid Yesus, harus berani meneladani Yesus, siap menderita, berkorban, dan melayani sebagai saksi Kristus.

Cadangan soalan untuk refleksi peribadi dan perkongsian Komuniti Kristian Dasar (KKD)

  1. Keadaan dunia sekarang tidak memungkinkan bagi seorang pengikut Yesus untuk mengikuti segala perintah-Nya kerana terlalu banyak hal-hal duniawi yang harus dihadapi dan kadang memaksa untuk membelakangi ajaran Yesus. Apakah yang akan anda lakukan jika berhadapan dengan situasi tersebut?
  2. Menurut pengalaman hidup anda, apakah erti meniru Yesus?

Sharing is caring!