
JADILAH KAKI DAN TANGAN YESUS YANG BAIK
Hari Minggu Biasa Ke-15 (B)
Amo. 7:12-15; Efe.1:3-14; Mrk. 6:7-12
Sewaktu berada di zaman remaja, saya aktif dalam pelayanan Putera Altar. Salah satu aktiviti kami adalah memastikan segala benda-benda yang terdapat di sekitar altar bersih, kemas dan teratur. Suatu hari saya ditugaskan untuk membersihkan salib yang terdapat di atas Tabernakel. Tiba-tiba salib tersebut terjatuh sehingga corpus, iaitu “Tubuh Kristus” terpisah daripada salib tersebut. Saya begitu cemas lalu melaporkan kejadian tersebut kepada paderi. Paderi datang lalu memeriksa salib dan corpus tersebut sambil cuba memperbaikinya. Tetapi tangan kanan dan kaki kiri Yesus telah hancur dan tidak boleh dicantumkan lagi, lalu paderi itu berkata, “Tidak apa. Marilah kita simpan salib ini di dalam Sakristi. Setiap kali kamu melihat kaki dan tangan Yesus yang hancur ini, ingatlah bahawa kamulah yang menjadi ganti kaki dan tangan Yesus.”
Walaupun kejadian tersebut sudah lama berlalu namun kata-kata paderi tersebut muncul semula di dalam ingatan saya apabila membaca petikan minggu ini.
Terdapat dua perkara yang boleh kita ambil hikmahnya di dalam Injil tadi. Pertama, kita melihat Yesus melibatkan para rasul-Nya di dalam pelayanan-Nya. Dia sedar bahawa kewujudan-Nya di dunia ini secara fisikal tidak akan lama dan bahawa para pengikut-Nya harus meneruskan karya penyelamatan-Nya yang belum selesai itu.
Kedua, kita disedarkan walaupun kita bekerja untuk meneruskan misi-Nya di dunia ini, sebenarnya segala kemampuan tersebut adalah datangnya daripada kuasa Yesus yang berkarya di dalam kita. Dan kata-kata-Nya, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan kecuali tongkat, roti pun jangan, bakal pun jangan” (Mk 6:8), bermaksud Yesus mahu agar para rasul-Nya sedar bahawa segala kemampuan dan kebijaksanaan mereka itu semuanya adalah anugerah dari Tuhan sendiri. Sedangkan kita semua di masa kini, juga dipanggil Tuhan untuk berbuat yang sama. Bahawa apa pun jenis panggilan kita masing-masing dalam hidup ini, Tuhanlah yang membimbing kita dan berkarya di dalam kita untuk meneruskan misi penyelamatan-Nya di dunia ini.
Namun masih ramai yang beranggapan bahawa panggilan Tuhan itu hanya tertuju kepada mereka yang menjadi pengganti para rasul-Nya, iaitu para uskup, paderi dan religius sahaja. Pendapat ini memang tidak betul sebab setiap umat kristian telah diutus dalam pelayanan cinta kasih dan keadilan berdasarkan pembaptisan yang telah kita terima.
Di dalam dekri Vatikan kedua tentang kerasulan awam mengatakan: “Melalui pembaptisan, kita digabungkan ke dalam tubuh mistik Kristus dan dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus melalui Sakramen Krisma, maka umat diutus melaksanakan karya Tuhan (no.3). Maka sama ada anda seorang guru, petani, usahawan, konterktor, kerani, ibu, bapa, suami, isteri, anak dan apa sahaja, kita semua adalah diutus untuk, “Memberitakan bahawa orang harus bertaubat, menyembuhkan dan menjadi saksi terhadap Khabar Gembira.” Pendik kata, untuk pergi menginjil.
Lalu bagaimana kita sebagai awam dapat turut serta melaksanakan karya Yesus? Perkara ini pun terjawab melalui dekri yang sama: “Terdapat pelbagai bentuk kesempatan yang terbuka untuk awam agar dapat melaksanakan pelayanan mereka agar Khabar Gembira itu diketahui umum… yakni melalui kesaksian hidup mereka sendiri dan karya amal mereka yang terpuji yang dilakukan dengan semangat yang luar biasa, sehingga dapat menarik orang untuk kembali dan percaya pada Tuhan” (no.6). Dengan kata lain, hanya dengan gaya hidup kita yang terpuji, “Bersih, cekap dan amanah,” dapat merubah persekitaran kita lebih baik daripada segala bentuk nasihat yang kita berikan kepada sesama kita.
Bagaimana pun, segala bentuk dan gaya hidup yang terpuji itupun belum tentu mencukupi. Maka di dalam dekri tersebut terdapat ajaran bagaimana menambah nilai-nilai yang berkesan dan contoh-contoh kehidupan seharian kita. “Seorang rasul yang sesungguhnya adalah pandai mencari kesempatan-kesempatan yang baik untuk mewartakan Kristus dengan kata-kata yang ditujukan sama ada mereka yang belum percaya dengan tujuan untuk membimbing mereka kepada iman kita, atau kepada orang-orang yang sudah percaya dengan cara membimbing mereka untuk menguatkan iman dan memberi mereka motivasi ke arah hidup yang lebih bersemangat” (no.6).
Apa sebenarnya yang mahu disampaikan oleh dekri tersebut, adalah menekankan bahawa seorang umat katolik yang baik mempunyai tanggung jawab misi terhadap sesamanya yang belum percaya Tuhan dan sesamanya yang seiman. Namun sejauh manakah kita telah menyahut panggilan ini? Marilah kita bersama-sama menghadapi kenyataan bahawa ramai umat katolik seakan-akan enggan bercakap tentang iman kepercayaan mereka kepada orang lain. Bagi mereka, iman itu bagaikan ‘rahsia usahawan’ yang perlu disimpan untuk kalangan sendiri sahaja.
Betapa jauh bezanya kita jika dibandingkan dengan denominasi Gereja kristian yang bukan katolik. Mereka sungguh berani dan bersemangat bersaksi tentang Kristus walaupun dalam keadaan yang berisiko tinggi. Memang Kita tidak mahu menjadi pelampau, namun kita boleh meniru sedikit daripada semangat, dedikasi dan keghairaan mereka dalam mewartakan Khabar Gembira Yesus.
Secara fisikal, Kristus memang tidak lagi kelihatan dengan mata kasar kita. Tetapi melalui karya penginjilan-Nya, masih tetap berterusan. Ianya berterusan di dalam dan melalui kita. Sebab kita adalah ‘kaki dan tangan Yesus’ yang nyata pada hari ini dan jangan lupa Dia pernah berjanji, “Aku menyertai kamu sentiasa sampai kepada akhir zaman” (Mt 28:20b). (JL)
Cadangan soalan refleksi peribadi dan perkongsian KKD:
- Apakah yang anda fahami apabila mendengar ungkapan ‘menjadi kaki dan tangan Yesus yang baik’?
- Kita adalah utusan Tuhan untuk meneruskan karya-Nya yang belum selesai di dunia ini. Menurut anda apakah jaminan bahawa Tuhan itu sentiasa menyertai kita?
Cadangan aktiviti minggu ini.
Carilah salib yang sudah lama dimana kaki dan tangan Yesus sudah patah atau hancur.. letakkan salib tersebut di tempat yang mudah kelihatan dan tuliskanlah kata-kata berikut ini secara kreatif: “Jadilah kaki dan tangan Yesus yang baik.”
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi