
HIDUP DALAM TERANG KRISTUS
HARI MINGGU KE 4 MUSIM PUASA (B)
Bc.1. 2Taw 36:14-16,19-23 Bc.2. Ef 2:4-10 Bc.3 Yoh 3:14-21
Biasanya orang suka pada terang. Tetapi Yohanes berkata, bahawa ketika terang Kristus itu datang ke dunia, ada juga orang yang tidak mahu menerima-Nya. Kenapa? Terang Yesus itu dapat menerangi perbuatan-perbuatan mereka yang tidak baik. Namun, kitapun kekadang tidak mahu menerima terang Kristus itu kerana takut segala kejahatan dan keseronokan hidup kita yang tidak baik diketahui.
HIDUP DALAM TERANG KRISTUS
Seorang kanak-kanak perempuan mengidap sejenis penyakit yang jarang-jarang terjadi. Hanya satu sahaja harapannya untuk hidup adalah tranfusi darah, dan orang yang sesuai dengan jenis darahnya hanyalah abangnya yang baru berumur enam tahun. Dokter yang menangani kes kanak-kanak perempuan tersebut bercakap dengan hati-hati kepada kanak-kanak lelaki tersebut. “Adik kamu sangat kesakitan” katanya, “Dan kami fikir jika kami boleh mengambil sedikit darah kamu dan memasukkannya ke dalam badannya, dia akan sembuh. Mahukah engkau memberikan darah kepada adikmu?” Kanak-kanak tersebut diam sejenak kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju.
Beberapa hari kemudian, apabila kanak-kanak lelaki tersebut datang bersama ibu bapanya untuk melawat adiknya, mereka pergi menemui doktor tersebut. “Darah kamu telah menyembuhkan adikmu,” kata dokter tersebut “Tidak lama lagi dia boleh pulang ke rumah.” Tetapi mata kanak-kanak lelaki tersebut dibasahi dengan air mata lalu menangis. Dokter tersebut bertanya kenapa? “Bila” tanya kanak-kanak tersebut, “Saya akan mati?” Rupa-rupanya selama ini kanak-kanak tersebut beranggapan bahawa dia sendiri akan mati sesudah dia memberikan darahnya kepada adiknya itu, namun dia tetap rela memberikan darah kepada adiknya.
Kisah kanak-kanak lelaki tersebut sangat sesuai dengan pesan Kristus: “Kerana begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Yoh 3:16). Namun terdapat dua kumpulan manusia ciptaan-Nya ini mempunyai haluan masing-masing terhadap Tuhan. Ada yang menerima Tuhan dengan sepenuh hati dan ada yang menolaknya secara halus malah secara terang-terangan.
Mungkin orang-orang yang menolak Tuhan inilah yang dimaksudkan oleh Yohanes apabila dia menulis, “Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Memang ada yang merindukan terang tersebut dan ada yang menolaknya. Tetapi sayangnya, bukan orang-orang yang betul-betul jahat sahaja menolak-Nya, tetapi ada juga orang-orang yang menganggap diri mereka baik, suci misalnya orang-orang Farisi. Rupa-rupanya terang yang dibawa oleh Yesus itu menjadi ancaman bagi mereka. Mengapa? Kerana terang Yesus itu boleh membongkar ‘kegelapan’ yang terdapat di dalam kehidupan mereka.
Bagi kita pula, kemungkinan dua kumpulan orang yang saya sebut itu tadi pasti ada. Sebab terdapat ‘kegelapan’ di dalam diri kita dalam bentuk kesombongan, ketidakadilan, perbuatan jahat dan macam-macam kejahatan yang menguasai hidup kita. Tetapi terdapat juga kebaikan di dalam diri kita. Kita merindukan cahaya terang yang dibawa oleh Kristus itu, iaitu cahaya keadilan, kebenaran, cinta kasih dan kesucian. Bahawa cinta kasih itu sebenarnya lebih kuat dan berkuasa di dalam diri kita daripada kebencian itu sendiri.
Namun cabaran yang mungkin selama ini yang sering menghantui kita adalah kedua-dua sikap menerima dan menolak terang itu pada satu-satu masa dalam kehidupan kita. Seakan-akan kita berada di suatu titik terang yang samar-samar. Apabila kita berada di dunia yang samar-samar, maka kita tidak dapat melihat jelas tentang apa yang harus kita lakukan. Namun pada masa yang sama, kita masih dapat melihat titik terang untuk dijadikan pedoman dan petunjuk ke jalan yang benar.
Ini bererti bahawa pada hakekatnya, kita berusaha untuk melakukan apa sahaja di dua dunia yang bertentangan. Kaki kita seakan-akan berpijak pada kedua-dua dunia tersebut. Iaitu, kita tidak 100% berpijak pada terang tapi juga tidak 100% berpijak pada kegelapan.
Lalu apakah sebenarnya kedudukan kita jika kita berada dalam keadaan tersebut? Jika demikian maka bolehlah dikatakan kita orang yang tidak berpendirian tetap. Bukan orang-orang yang terbaik namun pada masa yang sama bukan orang-orang yang pendosa yang sesungguhnya. Pendik kata, orang yang tidak layak disebut sebagai si penakut atau si pemberani.
Tetapi yang menarik di sini, sesiapa yang berada atau merasa berada di dalam kegelapan, maka pasti pada suatu ketika dia akan dapat melihat titik terang dan merasakannya dengan senang hati. Tetapi bagaimana lagi caranya mengajarkan kepada orang-orang yang mengaku hidup dalam ‘terang’ misalnya orang-orang Farisi itu?
Bagi kebanyakan orang, tikus merupakan simbol kekotoran dan yang suka tinggal di tempat-tempat yang gelap. Memang betul, jika tikus kita masukkan ke dalam perangkap dan dedahkan kepada cahaya yang terang, di bawah sinaran matahari, lambat laun tikus itu akan mati sendiri. Tikus boleh bertahan dengan kekotoran dan kuman apa jenis sekalipun, tetapi tidak tahan menghadapi terang matahari.
Di dalam setiap kita terdapat sikap jahat yang memang jahat dan sikap jahat tapi jahat yang baik. Sikap yang boleh diperbaiki kerana berani mengakui kelemahan sendiri. Maka pada masa dan musim puasa ini, eloklah kita mengikuti Kristus yang adalah cahaya dunia yang pernah berjanji, “Sesiapa yang mengikuti Aku, tidak akan berjalan dalam kegelapan tetapi akan sentiasa mempunyai terang kehidupan” (Yoh 8:12). (JL)
Ya Allah, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang kami terima, bukan kerana
jasa dan usaha kami tetapi kerana kemurahan hati-Mu. Semoga keyakinan iman ini selalu menyokong hidup kami sehingga kami mempunyai pengharapan yang kuat akan keselamatan abadi yang Kau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Calendar
S | M | T | W | T | F | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | ||||
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi