HARI MINGGU TUBUH DAN DARAH KRISTUS
18.06.2017
Saudara-saudari sekali dalam Kristus! Hari ini kita merayakan Pesta Tubuh dan Darah Kristus;
*Tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan bagi kita;
* Darah Kristus yang ditumpahkan bagi kita.
Dalam PerayaanEekaristi:
*Roti dipersembahkan kepada Allah, dikuduskan menjadi “Tubuh Kristus dan dihidangkan bagi kita semua;
*Anggur dipersembahkan, disucikan menjadi Darah Kristus, dan dihidangkan supaya kita minum.
Walaupun pada hari ini kita tidak dapat merayakan Ekaristi, namun, marilah kita dalam roh, kita merasa bersatu dengan umat di tempat lain yang hari ini merayakan Ekaristi. Marilah kita datang menghadapkan diri kepada Allah yang hidup, Allah yang berkenan hadir di tengah-tengah kita.
Akibat dari pemilihan Israel
Bc.1. Ul 8:2-3,14-16 Bc.2. 1Kor 10:16-17 Bc.3. Yoh 6:51-58
Amos menegaskan bahawa hukuman dijatuhkan keatas bangsa Israel, bangsa pilihan Allah sendiri. Yang menghairankan adalah bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa yang Tuhan kenal, yang Tuhan Pilih, maka Tuhan menuntut bangsa Israel dapat bersikap baik dan kudus seperti Allah adalah kudus. Pilihan Allah tidak bererti Israel boleh bertingkah laku sesuka hati sendiri, mereka harus mengakui bahawa mereka adalah pilihan Allah yang bererti sebagai panggilan yang kudus yang perlu dijalani dan ditanggapi dengan serius penuh syukur dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, menjauhkan diri dari dosa.
Kehidupan bangsa Israel yang tidak menentu menjadikan segala peringatan para nabi diragukan, demikian juga nubuat tegas dari Amos ini pun dipertanyakan keasliannya. Soalnya, Israel lebih terbuka kepada pesan sesat para nabi palsu. Amos kini memberikan dukungan bagi suara kenabiannya yang bagaikan suara singa mengaum itu. Tak ada nabi dapat bernubuat, kecuali Allah menggerakkannya. Contoh-contoh yang Amos berikan tidak sahaja berbicara tentang hubungan sebab dan akibat, tetapi lebih penting adalah hubungan persekutuan akrab nabi dan Tuhan yang diumpamakan seperti hubungan persahabatan. Kerana nabi senantiasa mendengarkan suara Allah, maka nabi mengaumkan suara dahsyat amarah Allah.
Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tuhan tidak akan membuat pengecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan pribadi bangsa Israel. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa-bangsa kafir musuh Allah tahu bahawa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan.
Jika dahulu Allah menghancurkan Mesir demi mengangkat Israel sebagai umat-Nya, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan, kehancuran, kehinaan akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat!
Kita sering beranggapan pelaku penindasan adalah kaum lelaki. Nyatanya, para isteri, kaum wanita -diumpamakan seperti lembu liar kerana penuh kekerasan, penindasan dan hawa nafsu. Para isteri dalam budaya Israel menyapa suami mereka dengan sebutan tuan = pemilik. Mereka mendorong para suami melakukan korupsi dan penindasan. Kerana itu mereka juga dihukum oleh Tuhan.
Pelanggaran dan dosa Israel sebagai umat Allah sudah menjadi dashya kerana telah melibatkan semua orang dan meliputi seluruh aspek kehidupan: sosial, ekonomi dan keagamaan. Dosa dalam kehidupan keagamaan yang dinilai jahat oleh Tuhan: pertama, motivasi yang bengkok dalam beribadah. Mereka melakukan upacara ibadah secara teratur dan tertib dengan persembahan yang melimpah ruah untuk merayu Allah, agar Allah melupakan kejahatan mereka. Kedua, mereka kelihatan begitu saleh, tetapi sebenarnya mereka adalah penindas kaum lemah. Saleh tetapi tidak bermoral. Keagamaan dan kerohanian berjalan serasi dengan penindasan kaum miskin dan lemah, korupsi, memutuskan perkara secara tidak adil, dan sebagainya. Ini sungguh bertentangan dengan pemahaman iman tentang erti ibadah. Ibadah dalam erti sesungguhnya adalah pengabdian secara utuh kepada Allah dalam bentuk upacara yang juga meliputi sikap hidup sehari-hari.
Dosa akhirnya membuat mereka keras hati. Tujuh tindakan dalam kejadian alam, sosial, ekonomi dan politik sudah Tuhan lakukan sebagai peringatan keras, namun Israel sama sekali tidak peka akan hardikan Tuhan itu. Itu sebabnya, suara Allah berubah menjadi auman singa ganas yang siap menerkam dan mematikan.
Ibadah seharusnya membuat kita semakin peka akan kemuliaan Allah, dan semakin terdorong mewujudkan sifat mulia ilahi itu dalam seluruh hubungan sosial kita. Kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Kerana itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya.
Bacaan Injil hari ini bertentangan dengan bacaan pertama; bangsa Israel diterpa badai dahsyat tidak bermoral, berdosa dan jahat, hidup mereka bergelimang dosa dan hidup mereka menuju bencana dan kematian kekal. Namun sebagai bangsa pilihan Allah, satu-satunya bangsa yang dikenal Allah, Tuhan mengirimkan nabinya untuk memperingatkan mereka agar mereka bertobat dan kembali pada Allah. Itulah bentuk kasih Allah kepada bangsa pilihan-Nya namun hal ini ditolak.
Para murid yang sedang naik perahu bersama Yesus, tiba-tiba diserang badai angin taufan yang dahsyat. Perahu mereka terombang-ambing dan mahu karam, mereka sangat ketakutan sebab nasib mereka tenggelam binasa dan kematian akan merenggutnya. Namun dalam keadaan terkejut mereka tidak kehilangan akal fikiran, para murid memanggil Yesus yang saat itu sedang tidur pulas. Disinilah kunci sukses dan keberhasilan mereka terlepas dari bencana, mereka mencari Tuhan.
Penakut memang mempunyai dua sikap; iaitu menutup atau mengurung diri atau membuka diri dengan rendah hati. Secara jujur jika sekiranya kita semua memiliki ketakutan tertentu, misalnya tidak lulus ujian, takut gagal, takut berbuat baik, takut maju, tumbuh dan berkembang atau berubah menjadi lebih baik dsb. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua bahawa jika kita merasa takut kita perlu membuka diri dengan rendah hati terhadap berbagai bantuan dari orang lain mahupun dari Tuhan. Jika tidak ada orang lain yang bersedia membantu atau meringankan ketakutan kita, marilah meneladan para murid, yang berseru “Tuhan, tolonglah, kita binasa”. Tumbuh berkembang sebagai pribadi beriman, sebagai yang terpanggil sebagai suami-isteri, paderi, religius memang tidak akan terlepas dari bermacam-macam masalah,cabaran dan hambatan yang dapat membuat kita takut bertumbuh, berkembang dan maju.
Jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing, ketika merasa takut hendaklah dengan rendah hati segera menghadap Tuhan dan berdoa untuk mohon rahmat dan bantuanNya seraya mengakui bahawa Tuhan yang mengutus, Dia pula yang akan menyelesaikan-nya pula. Bersama dan bersatu dengan Tuhan hidup baik, jujur dan berbudi pekerti luhur, kita pasti mampu mengatasi ketakutan dan semakin terampil setiap menghadapi berbagai cabaran, hambatan mahupun masalah. Maka baiklah sebagai orang beriman atau beragama kita tidak melupakan hidup doa, marilah kita awali hidup kita hari ini dengan doa singkat setiap kali kita melaksanakan tugas atau kewajiban, sehingga hidup dan kerja ini ditopang oleh Allah di dalam segala sesuatu atau segala sesuatu dalam Allah.
“Ujilah aku ya Tuhan, dan cobalah aku, selidikilah hatiku dan batinku. Sebab mataku tertuju pada kasih setiaMu, dan aku hidup dalam kebenaranMu” (Mzm 26:2-3).
Allah, Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur kerana telah Kauanugerahi Tubuh
dan Darah Putera-Mu. Kami mohon, ajarilah kami memahami dan menghayati, bahawa Engkau selalu hadir di tengah-tengah kami serta sentiasa mendampingi kami, sehingga apa yang kami lakukan untuk mengenangkan Dikau menjadi titik permulaan perjamuan abadi. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.