
JADILAH PEMIMPIN YANG BAIK
Hari Minggu Paska Ke – 4 ( B )
Kis. 4:8-12; 1Yoh. 10:11-18; Yoh. 10:11-18
Dunia zaman sekarang ini sungguh memerlukan pemimpin-pemimpin yang berwawasan untuk membangun – bukan meruntuhkan, menjaga – bukan menyalagunakan kuasa, membolehkan orang – bukan mendominasikan dan bukan pemimpin yang mencari keuntungan di dalam kedaifan orang yang dipimpinnya.
Yesus adalah pemimpin paling agung yang pernah kita dengar di dunia ini. Injil pada hari ini memperkatakan tentang-Nya “Gembala Yang Baik” sebagai model kepimpinan kita. Kisah sejarah mengenai latar belakang Gembala Yang Baik dalam Injil hari ini sebenarnya berdasarkan kitab Yehezkiel bab 34, di mana nabi diberi kuasa untuk melawan pemimpin-pemimpin (gembala-gembala) Israel yang lebih mementingkan diri mereka. Pendik kata, pemimpin-pemimpin yang mengambil kesempatan mengaut keuntungan semasa mereka memegang kuasa.
Bagi mereka yang berpura-pura menjadi pemimpin, Yesus menegaskan bahawa Dialah pemimpin yang perlu dicontohi. Yesus memberikan tiga sifat asas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang tulen – berdidikasi, mengenal orang-orang yang dipimpinnya dan berdikari.
Sifat pertama, berdedikasi. Sebagai seorang gembala yang baik, dia hendaknya bersedia mengorbankan diri demi orang-orang yang dipimpinnya. Tidak seperti pemimpin-pemimpin biasa yang biasanya mengambil banyak kesempatan untuk menambah kekayaan diri sendiri daripada menjaga kesejahteraan orang-orang yang dipimpinnya.
Sifat kedua, mengenal orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang tulen adalah pemimpin yang kenal dan dikenali oleh orang-orang yang dipimpinnya. “Mengenali” bererti memenuhi dan mengetahui keperluan-keperluan asas orang-orang yang dipimpinnya.
Sifat ketiga, berdikari. Jika kita perhatikan dengan lebih, apabila Yesus menyelamatkan kita, Dia tidak menggunakan kuasa ilahi-Nya. Dia mengalami kesengsaraan dan akhirnya mati sebagai seorang manusia, bukan dengan cara keajaiban atau cara olok-olok sahaja.
Inilah sebabnya mengapa Yesus meninggalkan murid-murid-Nya tanpa apa-apa peninggalan daripada-Nya sebagai bantuan untuk mereka meneruskan karya penyelamatan-Nya. Dengan berbuat demikian, Yesus pasti mempunyai alasan-alasan yang kukuh. Dia sebenarnya mengajar kita bahawa seorang pemimpin yang sejati tidak seharusnya melakukan segala sesuatu secara bersendirian. Seorang pemimpin yang baik sentiasa memberi semangat dan dorongan kepada pengikut-pengikut-Nya untuk mengambil peranan betapa sedikit pun kemampuannya. Supaya para pemimpin dapat berkata, “Bukan saya sahaja membangun Gereja, kampung dan Negara ini tetapi juga kamu, dengan keringat dan segala kekhawatiran kamu.” Kata-kata ini juga pernah diucapkan oleh mantan Perdana Menteri kita Pak Lah, dengan versi lain, “Bekerjalah bersama saya dan bukan bekerja untuk saya.” Malah gelaran Yang Berhormat (=YB) perlu diberi suntikan semangat baru menjadi Yang Berkhidmat.
Sifat kepimpinan Yesus memang menarik untuk dipelajari dan sebenarnya tidak sukar juga untuk ditauladani. Berdasarkan maklumat-maklumat yang kita perolehi di dalam Injil, terdapat tiga jenis kekuatan kepimpinan yang dimiliki-Nya.
– Kekuatan kawalan kendari yang kuat dalam menghadapi apa juga keadaan.
– Kekuatan untuk melakukan apa yang difikirkan dan dikatakan-Nya.
– Kekuatan untuk berhubungan dengan segenap lapisan masyarakat.
Kemunginan pada ketika ini kita hanya mempunyai satu atau dua kekuatan kepimpinan tersebut. Namun kejayaan di dalam apa juga bidang pengurusan, memerlukan ketiga-tiga kekuatan tersebut. Misalnya seorang guru mempunyai kekuatan kawalan kendiri dan kekuatan melakukan apa yang difikirkan dan dikatakannya, tetapi lemah dalam kekuatan
perhubungan sosial! Maka nilai kerjayanya sebagai seorang guru pasti kurang dan terhad. Demikian juga betapa sering kita mendengar kejatuhan pemimpin-pemimpin politik yang mempunyai kekuatan perhubungan sosial dan kekuatan melakukan apa yang difikirkan dan dikatakannya tetapi sangat lemah dalam kekuatan kawalan kendiri.
Perhatikan dua orang pemimpin politik berikut ini. Suatu hari pemimpin pertama menjemput pemimpin kedua datang ke rumahnya untuk merayakan kejayaan sebagai pemimpin. Pemimpin kedua sangat kagum pada rumah dan semua perabot di dalam rumah yang serba mewah itu dan bertanya bagaimana dia membiayai itu semua, “Kau lihat balai raya di tengah padang itu? Kata pemimpin pertama “50%”. Pemimpin kedua mengangguk-angguk kepalanya tanda faham bahawa 50% daripada peruntukan balai raya tersebut masuk ke dalam poket si pemimpin pertama.
Beberapa bulan kemudian, pemimpin kedua menjemput pemimpin pertama ke perasmian rumah barunya. Pemimpin kedua sangat kagum pada rumah tersebut dan bertanya bagaimana dia mendapat wang membena rumah bagaikan istana itu. “Sahabatku, lihat di sungai itu” katanya sambil memperlihatkan pelan jambatan besi. “Tetapi saya tidak melihat jambatan di sungai itu” kata sang pemimpin pertama yang langsung dijawab oleh pemimpin kedua sambil berbisik di telinganya “100%!” Kedua-duanya ketawa terbahak-bahak kerana saling memahami kelicikan hati mereka berdua. Memang lucu, tapi mahukah kita pemimpin seperti ini. Atau mahukah kita meniru pemimpin ini untuk menjadi tauladan bagi kehidupan harian kita pula?
Akhirnya kita semua sebenarnya mahu mencari pemimpin yang rela ‘bekerja di ladang yang mengarah pada hasil tuaian yang lumayan’ serta mengiktiraf bahawa tempat kerja/pejabat di mana sebahagiaan besar daripada kita menghabiskan masa kehidupan harian di sana, adalah sesungguhnya tempat yang suci dan ‘tanah yang subur’ yang perlu dihormati dengan sikap dan sifat yang bersih, cekap dan amanah serta “melayani bukan untuk dilayani”. (JL)
Cadangan soalan refleksi peribadi dan perkongsian KKD.
1 Menurut anda siapakah Gembala yang baik itu? Mengapa demikian?
2 Apakah sikap-sikap yang harus ada di dalam diri kita untuk menjadi gembala yang baik bagi sesama kita?
Cadangan aktiviti minggu ini.
Berdoalah secara peribadi, bersama keluarga atau bersama Komuniti Kristian Dasar anda, atau diri anda sendiri agar ramai kaum muda kita berani menyahut panggilan Tuhan untuk menjadi paderi dan religius.
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi