
IMAN PERLU DIKAJI DAN DIPERBAHARUI
Renungan Hari Minggu Biasa Ke 3 (C)
Neh 8:2-6,8-10; 1Kor 12:12-30; Luk 1:4;4:14-21
Saya masih ingat sewaktu Perdana Menteri Malaysia ke 5, Yang Amat Berhormat Datuk Sri Abdullah Badawi, memberi ucapan dasarnya sesudah dia dilantik menjadi Perdana Menteri, beliau mengucapkan slogan: “Bekerjalah bukan untuk saya, tetapi bekerjalah bersama saya!” Dan apabila Datuk Seri Najib Tun Razak pula dipilih menjadi Perdana Menteri Malaysia ke 6, beliau juga mengungkapkan slogan yang menjadi ungkapan rakyat setiap hari: “Satu Malaysia, rakyat didahulukan, pencapaian diutamakan.” Dan yang terbaru, “Salam sehati sejiwa.”
Di dalam Injil hari ini kitapun mendengar ucapan dasar seorang pemimpin yang baru. Ucapan tadi disampaikan oleh Yesus sendiri sebagai pembuka tirai permulaan karya penyelamatan-Nya di dunia ini. Kata-Nya: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan khabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas” (Lk 4:18-19).
Mungkin apa yang dikatakan oleh Ezra dalam bacaan pertama tadi, juga dikatakan oleh Yesus kepada orang-orang Nazaret yang berada di dalam sinagoga tersebut. “Hari ini adalah hari kudus bagi Tuhan Allahmu. Janganlah kamu berduakcita dan menangis” (Neh 8:10).
Nampaknya ucapan dasar Yesus ini penuh dengan pengharapan bagi orang-orang yang miskin, orang-orang tawanan dan orang-orang yang tertindas. Dalam hal ini, ucapan yang sedemikian ini tidak jauh bezanya dengan ucapan yang pernah disampaikan oleh para pemimpin kita, terutama Perdana Menteri kita sejak Perdana Menteri kita yang pertama. Namun demikian, segala kata-kata harapan di dalam ucapan para pemimpin tersebut tidak akan tercapai jika tanpa sokongan daripada kita. Sebab Paulus pernah berkata, “Sebagaimana tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu sekalipun banyak, merupakan satu tubuh” (1Kor 12:12). Maka untuk mencapai cita-cita para pemimpin kita, kita perlulah bekerjasama, berjiwa satu Malaysia dan berjiwa global sebab kita semua dicipta, disatukan dan dikasihi Tuhan.
Demikian juga ucapan dasar Yesus pada hari ini. Impian yang telah ditentukan oleh Yesus adalah suatu impian yang boleh dicapai hanya jika para pengikut-Nya menjadikan impian tersebut sebagai impian mereka secara peribadi dan membuat tindakan sesuai dengan keperluan untuk mencapainya.
Jika kita mahu orang-orang miskin mendengarkan Khabar Gembira Yesus, maka kita harus melakukannya secara nyata dengan turut prihatin dan membantu meringankan beban mereka.
Jika kita mahu orang-orang yang ditawan di mana sahaja agar dibebaskan, maka kita jangan mendiamkan diri. Kita perlu bersuara lantang melawan ketidakadilan dalam pelbagai cara yang positif.
Jika dunia di mana kita berada dipenuhi dengan kegelapan duniawi yang menuju kepada kehancuran, maka nyalakanlah lampu kecil kita untuk menerangi dan membantu sesama kita yang memerlukan.
Tetap cuba kita fikirkan betapa ramai orang-orang yang sudah dibaptis tetapi gagal dalam melasanakan tangung jawab mereka sebagai pengikut Kristus. Ramai di antaranya pernah mendapat bimbingan agama beberapa tahun lamanya misalnya melalui IKD, LSKK, PMG dan juga di KKD, namun masih tetapi gagal menampakkan tauladan kristian yang baik tentang nilai terpuji, kejujuran, kesetiaan, cinta kasih dan keadilan.
Apakah kita sudah terlalu biasa dengan hal-hal agama sehingga kita merasakan nilai-nilai agama yang baik itu sudah tidak memberi kesan apa-apa pada iman dan minda kita?
Bagaimana pula dengan hubungan kita dengan sesama? Apakah kita tidak ambil peduli terhadap sesama yang tinggal dekat dengan kita dan yang sepejabat dengan kita hanya kerana kita terlalu dekat pada mereka setiap hari. Apakah kita masih dapat melihat nilai-nilai mereka yang baik dan memberi kata-kata penghargaan kepada mereka?
Memang aneh, seringkali kita dapat memperkatakan sesuatu yang baik dari sesama kita apabila mereka sudah pergi jauh dari kita. Misalnya sewaktu ada pesta perpisahan kita mendengar ucapan yang memuji-muji pada yang akan pergi itu sehingga ada yang menitiskan air mata pula.
Kekecewaan Yesus ke atas orang-orang yang sekampung dengan-Nya adalah kerana kurang kepercayaan mereka terhadap-Nya, “Ia merasa hairan atas ketidakpercayaan mereka” (Mk 6:6). Mungkin inilah masanya kita saling menyedarkan diri bahawa iman itu bukanlah sesuatu yang terjadi hanya sekali semasa kita bersedia untuk dibaptis. Tetapi iman perlu dan harus diperbaharui dari semasa ke semasa tanpa henti.
Menjadi kristian sungguh merupakan suatu keputusan yang muktamad. Demikian juga dengan perkahwinan – bukan sekadar kontrak – bukan soal putus jodoh atau tidak ada lagi jodoh! Oleh kerana semua ini dilaksanakan secara sedar, tahu dan mahu di hadapan Tuhan, maka ianya perlu dibaharui dan diteguhkan di setiap detik kehidupan itu sendiri sebab, “…orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat” (Mk 13:13). (JL)
Cadangan soalan refleksi peribadi dan perkongsian KKD.
1. Iman kita terhadap Kristus bukan terjadi hanya ketika kita dibaptis. Tetapi berterusan. Persoalannya bagaimanakah kita dapat mengekalkan iman kita itu?
2. Paulus pernah berkata, “Kamu sekalian adalah Tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya.” Apakah maknanya kata-kata ini sehubungan dengan pengekalan iman di dalam komuniti kita?
Cadangan aktiviti minggu ini.
Baca Injil hari ini beberapa kali dan buatlah pelan tindakan anda sendiri berpandukan tiga program misi pembebasan manusia yang disedaiakan oleh Yesus itu.
- Bagaimana kita menyampaikan khabar gembira secara berkesan.
- Membebaskan orang-orang yang tertindas.
- Menyembuhkan kebutaan kita.
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi