
BERSANDAR PADA KEBIJAKSANAAN TUHAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-19 ( B )
1Raj.19:4-8; Efe. 4:30 – 5:2; Yoh. 6:41-51
Merungut atau mengomel bukan hanya buruk sangka terhadap seseorang atau menolak pendapat orang lain. Pada amnya, ianya boleh berakibat buruk terhadap hati manusia itu sendiri serta komuniti di mana dia berada. Misalnya merungut terhadap kuasa dan kewujudan Tuhan serta menolak sabda-Nya. Dengan kata lain orang yang suka merungut adalah orang yang berbahaya bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Dia boleh mempengaruhi dan melemahkan kehidupan komuniti serta menimbulkan ketidakpuasan terhadap sesamanya. Malah dia boleh menjadi batu sandungan pada orang-orang yang lemah imannya sehingga akur terhadap pandangannya yang negetif itu.
Saya pernah mengalami orang jenis ini. Suatu ketika dia merungut, “Saya sudah berpuluh-puluh tahun menghadiri misa hari Minggu, Paska dan Krismas tetapi hampir tidak ada satu pun sabda Tuhan dan khotbah yang saya dengar itu betul-betul saya ingat. Tubuh Yesus yang saya sambut pun saya rasa biasa-biasa saja. Saya berpendapat bagus tidak ke gereja, merugikan saya dan merugikan pihak Gereja saja!” Orang ini memang suka mengomel dan yang sedihnya persoalan pergi gereja dan menyambut Tubuh Yesus ini selalu keluar di mulutnya apabila ada kesempatan bersama dengan sahabat-sahabatnya yang seiman.
Namun ada seorang teman yang bersempati dengannya berkata, “Saya pun sudah empat puluh tahun berkahwin dengan isteri saya, tetapi satu pun kata-kata omelannya serta makanan dan minuman yang diberikannya selama ini saya tidak ingat lagi. Hanya yang saya pasti bahawa jika isteri saya tidak selalu mengomel, sudah lama saya tersilap langkah. Begitu juga dengan makan dan minum, kalau isteri saya tidak memberikannya pada saya pasti saya sudah lama mati.”
Di zamannya Yesus, orang-orang Yahudi pun suka bersungut-sungut, lebih lagi apabila Yesus berkata: “Akulah roti yang turun dari syurga.” Mereka mempersoalkan kelayakan Yesus yang berani berkata demikian. “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” demikian sungutan mereka (Yoh 6:60).
Yesus tahu jika hati dan minda mereka tertutup untuk menerima ajaran-Nya, atau sudah lali dengan apapun yang dikatakan-Nya, sama seperti beberapa orang di antara kita, maka Roh Kudus tidak akan dapat membawa mereka kepada sabda-Nya. Dalam hal ini Paulus memberi peringatan keras kepada mereka dan juga kita sekarang! “Janganlah kamu mendukacitakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan” (Ef 4:30). Jelaslah bersungut-sungut itu boleh mendukakan Roh Kudus sebab sikap demikian dapat menimbulkan, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan segala kejahatan” (Ef 4:31).
Perkara ini mengingatkan saya pada seorang kontraktor bangunan bercakap dengan gahnya pada pekerja bawahannya, “Jangan tanya apa yang saya cakap atau suruh kamu lakukan. Sebab selama ini saya tidak pernah silap. Walaupun dulu saya pernah buat kesilapan. Saya sangka saya silap melakukan sesuatu, tetapi rupa-rupanya apa yang saya buat itu betul semua.”
Dalam hidup perkahwinan pula, betapa banyak pasangan yang kita anggap sungguh ideal, sungguh padan, mengalami masalah hidup bersama – di luar nampak mesra tetapi di dalam hati bagaikan gunung merapi yang siap untuk menumpahkan laharnya. Sebaliknya pasangan yang nampaknya tidak sepadan, mengalami hidup dengan penuh kegembiraan, aman dan damai.
Lihatlah pula betapa banyak anak-anak yang dulunya dianggap “jahat” menjadi orang-orang yang berjaya dalam hidup, sementara teman-teman sekelasnya yang begitu berbakat, pintar dalam pelajaran yang menjadi bahan gangguan malah tempat meniru jawapan semasa peperiksaan, tidak seberapa berjaya dalam hidup.
Sampai sekarang inipun saya tidak menemukan jawapan yang tepat terhadap segala persoalan tersebut. Apakah ini ada kaitan dengan kebijaksanaan manusia dengan keangkuhan intelektual? Ataukah terdapat suatu kebijaksanaan yang sukar ditangkap oleh minda manusia? Dalam kes Yesus dan orang-orang Yahudi yang bersungut-sungut itu, Ekaristi merupakan isu yang hangat. Ianya merupakan suatu pertembungan antara kebijaksanaan manusia dengan Tuhan. Manusia beranggapan roti itu hanyalah roti biasa. Namun Tuhan mengisytiharkan: “Roti yang Ku berikan itu ialah daging-Ku, yang akan Ku berikan untuk hidup dunia” (Yoh 6:51).
Dengan menyambut Tubuh dan Darah Yesus, membantu kita untuk bertumbuh menjadi anak-anak Allah yang dewasa. Kita menukar sikap anak-anak yang suka bersungut-sungut dengan sikap, “Ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni” (Ef 4:32).
Apakah anda mempunyai masalah dan kekhuatiran tentang dunia, keluarga, masyarakat dan agama anda? Jangan bersandar pada kebijaksanaan sendiri saja. Bersandarlah pada Tuhan terutama dalam doa dan Ekaristi. (JL)
Cadangan soalan refleksi dan perkongsian KKD.
1 Menurut anda, mengapakah ramai orang terutama zaman sekarang – tua dan muda, termasuk kanak-kanak cenderung untuk merungut terhadap perkara-perkara yang remeh temeh?
2 Apakah kata-kata Yesus yang dapat menjadi pegangan kita agar tetap bertahan dan mensyukuri anugerah kehidupan ini bukan hanya waktu gembira tetapi juga waktu berdukacita?
Cadangan aktiviti minggu ini.
Jika selama ini anda selalu tidak tenang kerana selalu merungut walaupun hanya dengan perkara yang remeh temeh, cubalah pada minggu ini untuk memikirkan perkara-perkara yang menggembirakan hati anda, bergaullah dengan sesama yang selalu ketawa walaupun menghadapi kesulitan hidup. Yang paling penting, cubalah tersenyum apabila menghadapi hal-hal yang cuba mempengaruhi anda untuk merungut.
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi