
BERDOA, MENDERMA DAN BERPUASA
Bc.1. Yoe 2:12-18 Bc.2. 2Kor 5:20 – 6:2 Bc.3. Mat 6:1-6, 16-18
Apabila kita ditandai abu di dahi kita pada permulaan musim puasa ini, bermaksud
kita mengakui kita orang berdosa. Kita mohon pengampunan Tuhan bagi seluruh Gereja dan mahu bertobat. Iman kita akan Sabda Tuhan membawa kita melawan kuasa kejahatan menuju kepada hidup kekal bersama Tuhan.
Berdoa, Menderma dan Berpuasa
Masa Puasa adalah masa untuk pertumbuhan jiwa kita dengan berdoa, bertobat, berpuasa dan melakukan karya belas kasihan sebagai suatu persiapan untuk menyambut perayaan Paska. Masa Puasa merupakan sarana Gereja Katolik dalam mempersiapkan umat beriman untuk merayakan Paska, mendengarkan Sabda Tuhan dengan lebih sering dan meluangkan lebih banyak masa untuk berdoa.
Terdapat tiga kegiatan yang menjadi kebiasaan bagi kita selama masa puasa – doa, menderma dan berpuasa/pantang. Berdoa dan menderma, walaupun kelihatan sukar untuk dilakukan, namun ianya agak mudah untuk kita menerimanya. Cinta pada Allah boleh dinyatakan melalui pembaharuan doa yang lebih sungguh; kasih pada sesama pula dinyatakan melalui menderma atau berkongsi masa, bakat dan harta kekayaan. Tetapi kegiatan yang ketiga, iaitu “Berpuasa,” “berkorban,” “menyangkal diri,” “berdisiplin” adalah merupakan kata-kata yang biasa kita dengar semasa puasa. Ianya sering diulang-ulang dalam pembacaan dan liturgi puasa, namun kata-kata tersebut seakan-akan terlalu asing malah menjijikkan bagi telinga orang-orang yang terlalu biasa mengamalkan budaya konsumerisme, untung dan hendonisme.
Walau bagaimana pun, puasa mengajak kita untuk berpuasa, bukan kerana atas sebab peraturan tetapi merupakan suatu proses menyedarkan kita bahawa kita boleh berdoa dan menolong sesama kita dengan hati yang ikhlas hanya jika kita sanggup berpuasa, berkorban dan mendisiplinkan diri serta menyangkal segala keinginan diri kita.
Masa Puasa atau masa persiapan selama 40 hari untuk menyambut hari Paska, adalah masa untuk berdoa dan melakukan berbagai latihan rohani. Pada Masa Puasa, kita diajak untuk bersungguh – sungguh mempunyai “NIAT” juga “USAHA”. agar kita semua menjadi lebih mengasihi sesama, dan tidak lagi mahu menyakiti hati sesama. Tetapi ramai juga yang mengalami kegagalan didalam menjalankan niat dan usaha tersebut kerana sebenarnya kita kurang atau tidak mahu berusaha.
Memang ada tertulis di dalam kitab Injil bahwa, “Roh Itu Penurut, Tetapi Daging Lemah” maka berusahalah untuk menguasai fikiran dan tubuh kita. Bagaimana caranya untuk menguasai fikiran dan keinginan kita? Caranya adalah dengan melakukan silih selama masa Puasa, dengan cara melakukan pantang terhadap kebiasaan atau kesukaan kita terhadap sesuatu hal, seperti melakukan pantang menonton acara TV kesukaan kita, boleh juga dengan pantang merokok, makan makanan dan minuman kesukaan kita. Dengan melakukan hal-hal kecil seperti ini, maka pada akhirnya kita akan dapat melakukan hal – hal yang lebih besar pula.
Puasa sangat erat kaitannya dengan penyangkalan diri dan pengorbanan. Tetapi penyangkalan diri sendiri agar dapat berkongsi apa yang kita miliki dengan sesama yang memperlukan. Kita berpuasa, berpantang daripada keseronokan kehidupan agar kita dapat berkongsi dengan sesama kita segala kebaikan, kelimpahan yang kita miliki.Namun godaan yang sangat kuat yang dituntut daripada kita untuk menyangkalnya semasa masa puasa ini adalah godaan untuk terlalu terikat pada apa yang kita miliki.
Selain melatih kita untuk berhenti melakukan berbagai kebiasaan buruk, masa Puasa juga melatih kita untuk melakukan hal – hal yang baik dengan membaca kitab suci, berdoa, dan mengikuti Sakramen Ekaristi lebih teratur. menyesali dosa, memperbaharui iman, serta mempersiapkan diri menyambut perayaan sukacita misteri keselamatan kita. Dengan kata lain, pada masa Puasa ini, anda diajak memulai “ HIDUP BARU UNTUK JIWAMU”, dimulai dengan menerima tanda abu pada dahi kita pada hari Rabu Abu ini.
Semoga puasa selama 40 hari yang akan kita harungi ini merupakan hari-hari yang penuh dengan rahmat Allah, penuh dengan kebenaran, merupakan hari-hari pertaubatan dan disiplin yang melahirkan keberanian, kemurahan hati dan kegembiraan kerana sedar bahawa Allah yang maha pengasih itu sentiasa menunggu kita untuk kembali kepada-Nya. (JL)
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur kepada-Mu kerana Yesus Kristus,
Putera-Mu, telah mengorbankan diri-Nya demi keselmatan kami dan menjadi roti kehidupan bagi kami. Semoga dengan menyantap-Nya, kami dikuatkan dalam menjalani pertaubatan di Masa Prapaska ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
You may also like
You may be interested
BIJAK MEMILIH YANG BAIK
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-32 (A) Keb 6:13-17; 1Tes 4:13-18;...
KITA BERUSAHA TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN
Renungan Hari Minggu Biasa Ke-33 (A) Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6;...
YESUS KRISTUS BERTAKHTA DI HATI KITA
Renungan Hari Besar Kristus Raja Yeh 34:11-12.15-17; 1Kor 15:20-26.28; Mat...
By admin
Archives
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- May 2022
- February 2022
- December 2021
- July 2019
- May 2019
- April 2019
- March 2019
- February 2019
- January 2019
- December 2018
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- August 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
Categories
- Ad Gentes
- Alamat
- Apostolicam Actuositatem
- ARTIKEL
- Belia
- BERITA BERGAMBAR
- BERITA SYD6
- Betania
- BISHOP
- Christus Dominus
- Dei Verbum
- Dignitatis Humanae
- Dokumen Gereja
- Franciscan Sisters of the Immaculate Conception
- Gaudium et Spes
- Gereja Roh Kudus Sook
- Gravissimus Educationis
- Holy Cross Toboh
- Inter Marifica
- KKAK
- KOMISI
- Komisi Katekatikal
- KOMUNITI
- KSFX
- La Salle Brothers
- Lambang Keuskupan
- LOKAL
- LUAR KEUSKUPAN
- Lumen Gentium
- MENGENAI SYD6
- Nostra Aetate
- Optatam Totius
- Orientalium Ecclesiarum
- PADERI
- Para Paderi
- PAROKI
- Perfectae Caritatis
- PPK
- Presbyterorum Ordinis
- Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nulu Sosopon
- Putri Karmel & CSE
- Risalah
- RRKK Purun
- RRKK Tatal
- Rumah Doa
- Rumah Kanak-Kanak Bondulu
- Sacrosanctum Concilium
- Santapan Rohani
- SEJARAH
- SEJARAH KEUSKUPAN KENINGAU
- Sisters of the Infant Jesus
- St Anthony Tenom
- St Mary Kemabong
- St Patrick Membakut
- St Peter Bundu
- St Theresa Tambunan
- St Valentine Beaufort
- St Yohanes Sipitang
- SYD6
- Uncategorized
- Unitatis Redintegratio
- Uskup
- Visi dan Misi